Bambang Imam Pramuji – AKPD Ahli Muda
Intisari: Kerja sama pemerintah dan badan usaha (KPBU) dalam pemenuhan layanan publik menjadi salah satu pilihan di tengah keterbatasan dana dan banyaknya prioritas pembangunan yang harus dipenuhi oleh pemerintah khususnya pemerintah daerah. Dalam pelaksanaannya, pemerintah daerah maupun badan usaha tidak terlalu tertarik untuk mengambil peluang KPBU ini, indikasinya antara lain ditunjukan dengan masih sedikitnya proyek-proyek daerah yang menggunakan mekanisme KPBU.
Tujuan dari penulisan ini adalah untuk mengetahui pelaksanaan KPBU dengan studi kasus pada SPAM Umbulan dan mencari peluang sinergi DAK yang dapat digunakan untuk meningkatkan daya tarik KPBU.
Tema ini diambil karena KPBU adalah sebuah model pembiayaan yang memiliki peluang besar sebagai salah alternatif pembiayaan utama dalam pembangunan layanan publik. Kelemahan pemerintah dalam pendanaan, kemampuan teknis, mitigasi resiko dapat ditutupi dengan peran serta Badan Usaha. Obyek penulisan analisis ini adalah Proyek SPAM Umbulan. Alasan pemilihan obyek yaitu karena Proyek SPAM Umbulan adalah Proyek Percontohan KPBU yang menjadi Prioritas Nasional yang mendapat dukungan maksimal dari pemerintah dan merupakan proyek pertama yang mendapat VGF. Proyek SPAM Umbulan mentransmisikan air minum sebanyak 4.000 m³/detik dari sumber mata air ke 16 offtake di lima wilayah di wilayah Jawa Timur, untuk masa konsesi selama 25 tahun dengan masa konstruksi 2 tahun. Pembangunan infrastruktur distribusi air dari offtake ke reservoir dan ke jaringan perumahan menggunakan investasi di luar Proyek KPBU. DAK mengambil peran sinergi dengan KPBU melalui pengalokasian DAK Penugasan Air Minum untuk pembangunan jaringan perpipaan menuju sambungan perumahan. Penambahan menu DAK untuk penelitian pendahuluan Proyek KPBU dan penambahan fungsi DAK sebagai VGF menjadi bahan diskusi terkait sinergi DAK dengan KPBU.
Link Lengkap :